2025.01.15
Berita Industri
Dalam industri otomotif modern, sistem suspensi mobil penumpang memainkan peran penting, dan peredam kejut, sebagai komponen utama sistem suspensi, berdampak langsung pada pengendalian, stabilitas, dan kenyamanan berkendara kendaraan. Peredam Kejut Mobil Penumpang Belakang, Depan , meskipun desain dan fungsinya serupa, namun memiliki kinerja dan persyaratan yang berbeda dalam aplikasi sebenarnya.
Peredam kejut depan terutama bertanggung jawab untuk meredam getaran bagian depan kendaraan, yang terutama berasal dari ketidakrataan permukaan jalan, akselerasi dan pengereman kendaraan. Karena bagian depan kendaraan biasanya membawa komponen-komponen penting seperti mesin dan sistem kemudi, maka peredam kejut depan perlu menanggung beban yang lebih besar dan perubahan dinamis yang lebih kompleks. Kinerja shock absorber depan secara langsung mempengaruhi respon handling kendaraan dan kestabilan kemudi, terutama saat berkendara dengan kecepatan tinggi dan menghindari rintangan dalam keadaan darurat. Peredam kejut depan yang sangat baik dapat meningkatkan keselamatan kendaraan dan kepercayaan diri pengemudi secara signifikan.
Peredam kejut depan juga perlu bekerja dengan pegas suspensi kendaraan untuk memastikan roda dapat mempertahankan gaya kontak yang sesuai saat menyentuh tanah, sehingga meningkatkan efisiensi cengkeraman dan pengereman. Oleh karena itu, desain dan penyetelan peredam kejut depan seringkali lebih memperhatikan kecepatan respon dan kekakuan untuk memenuhi kebutuhan berkendara kecepatan tinggi.
Sebaliknya, peredam kejut belakang terutama bertanggung jawab untuk meredam getaran di bagian belakang kendaraan, yang terutama berasal dari perpindahan berat kendaraan, benturan memanjang saat akselerasi dan deselerasi, serta gundukan jalan. Karena bagian belakang kendaraan biasanya mengangkut penumpang dan barang, maka peredam kejut belakang perlu lebih memperhatikan kenyamanan dan kestabilan berkendara. Peredam kejut belakang yang sangat baik dapat secara efektif mengurangi guncangan dan benturan kendaraan saat berkendara dan meningkatkan pengalaman berkendara penumpang.
Peredam kejut belakang seringkali dirancang dan disesuaikan untuk lebih memperhatikan fleksibilitas dan daya tahan untuk beradaptasi dengan kondisi berkendara yang kompleks dan berubah-ubah. Apalagi saat berkendara di jalan kasar, kinerja shockbreaker belakang sangat berpengaruh terhadap kestabilan dan handling kendaraan.
Untuk memastikan kinerja peredam kejut mobil penumpang selalu dalam kondisi terbaik, pemeriksaan dan evaluasi secara berkala sangat penting. Metode pengujian yang umum adalah "Drop Test", yang mengevaluasi efek redaman dan efisiensi sisa peredam kejut dengan mensimulasikan dampak kendaraan yang jatuh bebas dari ketinggian tertentu. Dalam pengujiannya, roda depan atau belakang kendaraan diletakkan pada tanjakan, kemudian tanjakan tersebut dilepas secara tiba-tiba sehingga menyebabkan roda jatuh bebas sekitar 50 mm. Selanjutnya, amplitudo getaran redaman bebas roda dan bodi serta gaya yang bekerja di tanah dicatat menggunakan sistem mikroprosesor.
Dengan mengacu pada pengukuran yang dilakukan pada kendaraan berbeda dengan karakteristik pegas/redaman yang diketahui, model matematika yang sesuai dapat dibuat untuk menggambarkan karakteristik dinamis selama pengujian. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk setiap roda, sistem dua derajat kebebasan nonlinier sudah cukup untuk menentukan secara akurat karakteristik komponen sistem, termasuk karakteristik nonlinier peredam kejut. Melalui pengujian rutin yang sederhana dan cepat, efisiensi sisa peredam kejut dan gaya kontak antara roda dan tanah dapat dievaluasi.